PERSYARATAN LAHAN UNTUK KEBUN BIBIT
• Lahan berpengairan dan bebas genangan agar diperoleh jumlah batang yang maksimal
• Lahan bebas dari tunas tebu lama
• Lokasi diupayakan dekat dengan lahan tebu giling
• Solum tanah dalam
• Tidak dibawah naungan
PERBEDAAN | |
TEBU GILING • Umur 12 bulan • PKP 1 – 1,2 m • Pekerjaan bumbun lengkap sampai gulud • Ada pekerjaan klentek • Dosis pupuk 5 halei dan 2 ZA • Tidak ada sertifikasi | TEBU BIBIT • Umur 7 – 8 bulan • PKP 0,80 – 0,90 m • Pekerjaan sampai dengan bumbun III • Tidak ada pekerjaan klentek • Dosis pupuk • Ada sertifikasi oleh P3GI dan BP2MB • Ditangkarkan |
n Tingkat kemurnian vaietas > 95 %
n Bebas dari penyakit luka api
n Penyakit blendok, pokahbung, mosaik dan lain-lain maks 5 %
n Gejala serangan penggerek batang < 2%, gejala serangan hama lain < 5 %
MACAM BENTUK BIBIT
• Stek batang atau bagal
Berasal dari batang tebu yang matanya belum berkecambah. Terdiri atas bagal mata satu, dua dan tiga
• Lonjoran
Bagal dalam bentuk lonjoran dengan panjang 1,25 m terdiri atas 6 – 8 mata
• Polybag
Bibit yang diperoleh dari tanaman stek satu mata yang ditumbuhkan pada polybag dengan tanah sebagai media tanam
o Rayungan
Berasal dari pangkasan batang tebu yang matanya telah tumbuh tunas. Bentuk bibit dapat terdiri dari satu tunas dan dua tunas rayungan yang telah tumbuh 5-7 daun (umur bibit 45 hari)
o Stek pucuk (top stek)
Berasal dari tebangan tebu giling yang varietasnya murni (dalam kondisi tidak ada bibit) dan untuk bahan sulam. Tebu giling pada saat tebang dalam kondisi sehat, tidak terbakar, murni dan bebas dari HPT
PERHITUNGAN PENANGKARAN BIBIT
PERKEMBANGBIAKAN DIPERCEPAT
• METODE RAYUNGAN
Diperoleh dari tebu yang telah ditumbuhkan mata tunasnya.
Keuntungan : mata tunas sudah pasti tumbuh, penangkaran tinggi, sortiran lebih rendah, penggunaan bibit lebih efisien, prosentase sulaman rendah.
Kerugian : pengambilan, pengangkutan dan penanaman bibit ekstra hati-hati, penanaman harus segera, besar resikonya karena lahan tebu bergeser ke lahan kering
• SEBLANGAN
Tebu yang berumur 2-3 bulan telah mempunyai anakan yang berakar kemudian dipisahkan dari induk dijadikan sebagai bibit. Pemeliharaan harus intensif terutama pemupukan dan pemberian air
• METODE MIKROPROPAGASI
Pemanfaatan kultur jaringan
• METODE BAGAL MIKRO
Pemanfaatan planlet mikropropagasi dengan menanam polybag dengan jarak 25 cm x 25 cm
PENGGUNAAN BIBIT
• Lahan bertekstur berat dan berpengairan cukup menggunakan bibit rayungan bermata satu atau dua
• Lahan berpengairan sedang dan bertekstur ringan menggunakan bagal mata 3 atau lebih
• Seleksi bibit sebelum tanam untuk menghindari sulaman
• Penggunaan desinfektan untuk sterilisasi pisau pemotong bibit
• Penyediaan sumpingan pada setiap juringan (10 % dari jumlah bibit) untuk persiapan bahan sulam
1 komentar:
Mulai 2015 kekeringan di Jawa akan semakin meluas. Lab Biotek N XI telah memiliki Varietas BL-TK (BL toleran kekeringan),yg sudah mendapat Sertifikat AMAN LINGKUNGAN dari Menteri LH. Di lahan yang kering dengan pola B di wil. PG Prajekan hasil uji lapang menunjukkan kenaikan bobot 30an% dibanding BL (Kontrol) dan "unexpectedly" juga terjadi kanaikan rendemen sekitar 0,8 poin. Semoga bermanfaat untuk antisipasi kekeringan y.a.d.
Posting Komentar