Working Vista Pointer

Hama Uret Pada Perkebunan Tebu

PENGENDALIAN TERPADU HAMA URET
PADA PERKEBUNAN TEBU


Jenis-jenis uret yang menyerang tebu di Indonesia:
  • Lepidiota stigma,
  • Euchlora viridis,
  • Holotrichia helleri,
  • Leucopholis rorida,
  • Pachnessa nicobarica,
  • Psilopolis sp.
  • Dan lain-lain 



SIKLUS HIDUP URET

Telur
       banyak dijumpai di bulan Nopember – Desember
       Pada kedalaman tertentu yang sesuai kelembabannya.
       20 – 40 butir / betina
       Menetas dalam 14 – 15 hari


Uret/Gayas
       Larva muda makan bahan organik, semakin dewasa makan perakaran tanaman hidup
       Pemakan segala jenis tanaman
       Banyak dijumpai di bulan Desember – Mei / Juni


Pupa/kepompong

       Terlindung dalam kokon yang terbuat dari tanah dan rerumputan
       Pada kedalaman 15 – 40 cm
       Banyak dijumpai di bulan Agustus – Oktober



Kumbang

       Sayap keras, berwarna abu-abu kecoklatan
       Banyak dijumpai di bulan Oktober – Desember
       Penerbangan dimulai setelah hujan turun, puncak penerbangan pukul 18.00 – 19.00
       Kumbang pemakan tumbuhan 
















PENGENDALIAN TERPADU HAMA URET

-          1. Mekanis
-          2. Kultur teknis
-          3. Biologis /  hayati
-          4. Kimiawi => insektisida



      a)      Pengendalian secara mekanis
       Pengumpulan uret secara manual
* saat pengolahan tanah:
-  Pekerja mengikuti traktor
-  Estafet pada jarak tertentu
       Penangkapan/pemusnahan kumbang saat musim penerbangan :
-  Kumbang yang hinggap di pepohonan
-  Light trap / jebakan lampu



b)        b)  Pengendalian secara kultur teknis
       Pengaturan masa tanam tebu:
-  Pola A => perlindungan insektisida/jamur
-  Pola B => aplikasi setelah penerbangan
       Pengolahan tanah secara intensif (2 kali bajak + kair) diikuti pekerja pengambil uret
       Pergiliran tanaman
       Tanaman perangkap




c)    c)  Pengendalian secara biologis
       Parasitoid:
-  Campsomeris sp. Prosena sp. Mosicera sp dll
       Predator/Pemangsa:
-  kodok, kadal, burung jalak
-  Anjing
        •   Pathogen/penyakit:
-  Virus
-  Protozoa (Adelina sp. Nosema sp.)
-  Bakteri (Paenibacillus popillae)
-  Jamur (Metarhizium dan Beauveria)



a)         
d)  Pengendalian dengan insektisida
       Tepat dosis, tepat waktu, tepat cara
-  Carbofuran (Indofuran, Petrofur, Furadan dll)
*  50 Kg/Ha
-  Cadusafos (Rugby)
* 20 Kg/Ha
-  Diazinon
*  25 Kg/Ha
-  Imidacloprit
*  375 gr (3,75 liter/Ha)

  Pengendalian dengan insektisida
       Aplikasi dengan memperhatikan residu insektisida vs stadia uret
       Ganti bahan aktif setiap 2 tahun sekali untuk mencegah uret kebal insektisida

PENERAPAN PHT URET
       PENGAMATAN / PEMANTAUAN SERANGAN URET DI KEBUN
       Penentuan strategi pengendalian

Pengamatan serangan uret
-  Dilakukan di bulan Pebruari-April
-  Sampel diambil secara acak, minimal 10 galian per petak kebun dengan luas 1 – 4 ha
-  Penggalian dilakukan pada barisan tanaman dengan panjang 1 m, lebar 1 m dan kedalaman 0,5 m
-  Uret yang diketemukan dihitung dan dipisahkan berdasarkan jenisnya

Kriteria tingkat serangan hama uret Lepidiota stigma F
*    <  1 ekor/m2 galian    =>  serangan ringan
*    1 – 2 ekor/m2 galian   =>  serangan sedang
*    3 – 4 ekor/m2 galian   =>  serangan berat
*    > 4 ekor/m2 galian     =>  serangan sangat berat




Kriteria tingkat serangan hama uret Euchlora viridis F. dan Holotrichia helleri  Bursk
*    <  3 ekor/m2 galian    =>  serangan ringan
*    4 – 7 ekor/m2 galian   =>  serangan sedang
*    8 – 11 ekor/m2 galian =>  serangan berat
*    > 12 ekor/m2 galian   =>  serangan sangat berat




Sumber : Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia Pasuruan (Etik M. Achadian)
»»  Baca Selengkapnya (Readmore)..