ANALISIS
PERKEMBANGAN MUSIM KEMARAU 2013
DI INDONESIA
31 Mei 2013
I. ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER DAN LAUT PADA AKHIR MEI
2013
Pantauan
kondisi lapangan terakhir menunjukkan peningkatan curah hujan di
sebagian wilayah Indonesia khususnya Jawa dan Sumatera. Hal ini disebabkan
oleh :
- Terjadi anomali (penyimpangan) suhu permukaan laut (SST) di wilayah perairan Indonesia antara 1 – 2 o C lebih panas dibandingkan normalnya sehingga memberikan potensi penguapan yang lebih besar. Akibat anomali suhu muka laut tersebut, muncul pola tekanan rendah di selatan Jawa menyebabkan peningkatan curah hujan.
- Monsun Australia yang direpresentasikan oleh angin timuran lemah, tekanan udara di sebelah barat Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan udara di sekitar Pulau Jawa yang menyebabkan wilayah Indonesia bagian barat masih didominasi angin baratan yang membawa uap air dari Samudera Hindia ke Pulau Jawa.
- Sampai dengan akhir Mei, kondisi suhu muka laut (SST) di wilayah Samudera Pasifik bagian tengah pada kisaran normal, sehingga tidak ada potensi pengurangan uap air dari wilayah Indonesia.
II. ANALISIS DAN PROSPEK MUSIM KEMARAU 2013 DI
INDONESIA
Berdasarkan
hasil analisis curah hujan hingga akhir Mei, terdapat 42% sudah memasuki musim
kemarau dengan sifat hujan diatas normal, meliputi : Pesisir timur NAD,
sebagian Lampung bagian barat,tengah dan timur, Sebagian kecil Jawa Barat
disekitar Pamanukan, Kandanghaur, Indramayu dan Cirebon, Seluruh DI Yogyakarta,
Sebagian besar Jawa Tengah bagian timur kecuali Jepara dan Karanganyar,
Sebagian besar Jawa Timur dan Madura kecuali di sekitar G. Willis, Probolinggo
dan G. Argopuro, Sebagian besar wilayah provinsi bali, kecuali di sekitar
Tabanan, Badung dan Karangasem bagian tengah, Seluruh wilayah provinsi NTB,
Sebagian besar wilayah provinsi NTT kecuali disekitar Ruteng, Sebagian kecil
Sulawesi Selatan disekitar Gowa.
Daerah
yang telah memasuki musim kemarau namun kembali terjadi peningkatan curah hujan
pada pertengahan Mei meliputi : Jawa Barat disekitar Pamanukan, Kandanghaur,
Seluruh DI. Yogyakarta, Jawa Tengah bagian timur sekitar Wonogiri,
Sukoharjo, Magetan, Surakarta, Boyolali, Salatiga, Purwodadi, Grobogan, Blora,
Pati, dan Rembang, Jawa Timur bagian barat sekitar Pacitan, Tulung Agung,
Trenggalek, Madiun, Ngawi, Ponorogo, Nganjuk, Jombang, Mojokerto, Surabaya,
Lamongan, Gresik, Tuban dan Bojonegoro, Kabupaten Raba, Sebagian besar wilayah
provinsi NTT kecuali disekitar Ruteng.
Potensi
hujan diatas normal diprakirakan masih berlangsung sampai dengan
akhir Agustus 2013 di pulau Jawa, Sulawesi Selatan, Bali, Nusa Tenggara
dan sebagian Maluku.
Jakarta,
31 Mei 2013
Badan
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
Sumber : Fax Direksi & P3GI Pasuruan
PRESS RELEASE PERKEMBANGAN MUSIM KEMARAU 2013 DI
INDONESIA 05 Juni 2013
PRESS RELEASE
PERKEMBANGANMUSIM
KEMARAU 2013
DI INDONESIA
01 Juni 2013
01 Juni 2013
I.
ANALISIS
DINAMIKA SIRKULASI ATMOSFER DAN LAUT AKHIR MEI 2013
Pantauan
kondisi lapangan terakhir menunjukkan peningkatan curah hujan di sebagian
wilayah Indonesia khususnya Jawa dan Sumatera. Hal ini disebabkan oleh :
1.
Terjadi anomali (penyimpangan) suhu
permukaan laut (SST) di wilayah perairan Indonesia antara +0.5 s/d +2.0 o C
lebih tinggi dibandingkan normalnya (28.5 – 29.5 o C) sehingga :
- memberikan potensi penguapan yang lebih besar
- muncul pola tekanan rendah di selatan Jawa (kemampuan menarik massa uap air dari sekitarnya) yang menyebabkan penumpukan massa uap air àpeningkatan curah hujan.
- Angin dari timur (yang biasanya kuat pada musim kemarau) melemah karena terhambat angin dari barat/Samudera Hindia yang melintas di atas wilayah Indonesia bagian selatan ekuator sehingga terjadi peningkatan curah hujan di sepanjang pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi Selatan dan sebagian Maluku
II.
ANALISIS
MUSIM KEMARAU 2013 DI INDONESIA
Berdasarkan
hasil analisis curah hujan hingga akhir Mei, terdapat 142 ZOM dari 342 ZOM atau
8% luas wilayah Indonesia yang sudah
memasuki musim kemarau dengan sifat hujan atas normal.
Beberapa
wilayah yang telah memasuki musim
kemarau namun kembali terjadi
peningkatan curah hujan pada pertengahan Mei (Tabel 1) meliputi :
WILAYAH
(PULAU)
|
DAERAH YANG SUDAH MASUK M.
KEMARAU
NAMUN C. HUJAN KEMBALI
MENINGKAT
|
SUMATERA
|
Sebagian Lampung bagian barat,
tengah dan timur
|
JAWA
|
Sebagian kecil Jawa Barat
disekitar Pamanukan, Kandanghaur, Indramayu dan Cirebon, sebagian besar Jawa
Tengah bagian timur, DIY, sebagian besar Jawa Timur dan Madura kecuali di
sekitar G. Willis, Probolinggo dan G. Argopuro
|
BALI
|
Sebagian besar wilayah provinsi
Bali, kecuali disekitar Tabanan, Badung dan Karangasem bagian tengah
|
NTB
|
Seluruh wilayah provinsi NTB
|
NTT
|
Sebagian besar wilayah provinsi
NTT kecuali disekitar Ruteng
|
SULAWESI
|
Sebagian kecil Sulawesi Selatan
disekitar Gowa
|
PETA ANALISIS MUSIM KEMARAU 2013
DI 342 ZONA MUSIM (ZOM) WILAYAH
INDONESIA
( UPDATE :
DASARIAN III MEI 2013 )
(JUNI, JULI DAN AGUSTUS)
Potensi
hujan atas normal
(hujan lebat)
karena berpeluang akan
terjadi :
- Pusaran angin/penumpukan massa uap air. Wilayah hujan lebat meliputi : Jawa, Sulawesi Selatan, Bali, Nusa Tenggara dan sebagian Maluku.
- Kenaikan suhu muka laut (ref : ECMWF, Juni 2013) memperkuat penguapan dan pembentukan awan berpotensi hujan
Anomali/penyimpangan iklim yang
menyebabkan banjir terjadi juga di :
–
Norwegia (Kvam dan Lillehammer);
18 dan 19 Mei :
Temperatur udara meningkat 8 oC
menjadi 29 oC àsalju mencair à kenaikan muka laut àluapan di
beberapa sungai.
–
Jerman, Austria, Czech
Terdapat daerah tekanan rendah
(pusaran angin/penumpukan massa uap air) à terjadi curah hujan ekstrim diatas
normalnya
Badan Meteorologi Austria :
C. Hujan dalam dua hari
(1-2 Juni) mendekati C. hujan dua bulan.
Terjadi
anomali (penyimpangan) suhu permukaan laut (SST) di wilayah perairan Indonesia lebih
tinggi dibandingkan normalnya
- Angin dari timur yang biasanya dominan pada musim kemarau melemah (dihambat angin dari barat) di atas wilayah Indonesia selatan ekuator sehingga terjadi peningkatan curah hujan di wilayah sebagian Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi bag. selatan dan Maluku bag. Selatan
- Terdapat 142 ZOM dari 342 ZOM atau 8% luas wilayah Indonesia yang sudah memasuki musim kemarau dengan sifat hujan diatas normal, namun sebagian besar daerah tersebut kembali mengalami peningkatan curah hujan sejak pertengahan Mei
- Potensi hujan diatas normaldiprakirakan masih berlangsung sampai dengan akhir Agustus 2013 di pulau Jawa, Sulawesi Selatan, Bali, Nusa Tenggara dan sebagian Maluku dengan peluang kejadian hujan lebat selama periode tersebut
Jakarta, 05 Juni2013
Badan Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika
http://www.staklimkarangploso.info
1 komentar:
harus siap menghadapi anomali iklim saat proses budidaya maupun pasca panen tebu
Posting Komentar