P3G1 Kasih Saran Hadapi Anomali Cuaca 2014
SI,Jakarta- Aris Toharisman, Direktur Utama Pusat Penelitian Gula Indonesia (P3GI), mengatakan bahwa curah hujan yang tinggi di tahun 2013 telah menyebabkan tebu-tebu tidak terawat secara maksimal.
Hal ini menyebabkan tebu akan matang terlalu cepat dan mempengaruhi produktivitas tebu di tahun 2014. Akan tetapi, rendemen tebu diprediksi naik karena cuaca kemarau di tahun 2014 diperkirakan normal dengan kisaran waktu dari bulan April dan Juni. Dimana, musim kemarau bermanfaat sebagai sebagai proses pemasakan kadar gula di dalam tebu. “Tapi, akibatnya dari akumulasi itu (produktivitas turun dan rendemen naik). Jadi, kemungkinan produksi tahun ini, kalaupun naik dibanding tahun lalu hanya sedikit 10% saja,” ujar Aris di Jakarta (26/3/2014)
Untuk mengatasi penurunan produksi, Aris mengatakan bahwa pelaku di industri gula harus memberikan pupuk Nitrogen dan Posfor (NP) pada tanaman tebunya. Hal tersebut perlu dilakukan untuk menekan flowering dan mendorong vegetative dari tanaman tebu. Dia menyarankan pula untuk memperbaiki drainase di lahan agar dapat mendorong pertumbuhan tanaman tebu. Selain itu, Aris mengatakan, pelaku industri gula harus melakukan analisis terperinci terhadap kebunnya. “Nanti pada saat panen harus benar-benar memperhatikan tebu secara M-B-S (manis-bersih dan segar), kemudian pada saat menebang harus melakukan analisis pendahuluan kebun-kebun mana yang harus didahulukan,” ujarnya.
Dari sisi pengolahan gula, Aris juga mengatakan pabrik harus sudah siap dari sisi kinerja dan telah mengantipasi agar mesin-mesin pabrik tidak mengalami kerusakan, ketika musim giling di bulan Mei ini. “Jadi itu saran teknis,” ujar Aris.
(Ilfan Akbar)
Sumber : http://asosiasigulaindonesia.org/p3g1-kasih-saran-hadapi-anomali-cuaca-2014/
0 komentar:
Posting Komentar