KEMASAMAN TANAH
Kemasaman tanah penting sebagai indikator kesuburan tanah. Tingkat kemasaman tanah memiliki hubungan dengan ketersediaan hara yang dibutuhkan tanaman, misalnya ketersediaan unsur hara P dan hara mikro dikontrol oleh pH tanah serta ketersediaan unsur yang bersifat racun.
Untuk pH (H2O)
# SM : Sangat Masam (3,0 – 4,5)
# M : Masam (4,6 – 5,5)
# AM : Agak Masam (5,6 – 6,5)
# N : Netral (6,6 – 7,5)
# AB : Agak Basas (7,6 – 8,5)
# SB : Sangat Basas (8,6 – 10,0)
Nitrogen (N) merupakan salah satu hara yang dibutuhkan tanaman tebu untuk memacu pertumbuhan vegetatif tanaman seperti daun, batang, akar penentu biomasa tanaman. Jumlah N yang dibutuhkan tidak boleh lebih kecil atau lebih besar dari kebutuhan. Bila kekurangan N, tanaman tebu akan kerdil dan jika kelebihan akan menyebabkan penurunan rendemen yang signifikan.
Untuk Nitrogen
# ST : Sangat Tinggi ( > 0,15 )
# T : Tinggi (0,13 – 0,15)
# S : Sedang (0,10 – 0,13)
# R : Rendah (0,07 – 0,10)
# SR : Sangat Rendah ( < 0,07 )
Posfor (P) merupakan hara yang diperlukan dalam inisiasi sel dan transfer energi sehingga harus tersedia sejak awal fase pertumbuhan tanaman. Tebu yang mengalami kekurangan P akan memiliki produktifitas tebu, rendemen dan hasil gula yang rendah.
Untuk P2O5
# ST : Sangat Tinggi ( > 70 )
# T : Tinggi (50 – 70)
# S : Sedang (30 – 50)
# R : Rendah (15 – 30)
# SR : Sangat Rendah ( < 15 )
Kalium (K) merupakan unsur hara yag diserap tanaman untuk membantu proses fotosintesis dan translokasi hasil karbohidrat. Peranan K adalah untuk memperkokoh batang menjadi tidak mudah roboh.
Untuk K2O
# T : Tinggi (200 – 300)
# S : Sedang (100 – 200)
# R : Rendah (40 – 100)
# SR : Sangat Rendah ( < 40 )
Kapasitas tukar Kation (KTK) menunjukkan kemampuan tanah mengikat dan menukarkan antara unsur kation. KTK tanah mengontrol ketersediaan beberapa unsur hara dan berperan dalam efisiensi pemupukan. Pemberian bahan organik berpotensi meningkatkan KTK tanah.
Untuk KTK
# ST : Sangat Tinggi ( > 40 )
# T : Tinggi (25 – 40)
# S : Sedang (15 – 25)
# R : Rendah ( 5 – 15)
# SR : Sangat Rendah ( 0 – 5 )
HUMUS / BAHAN ORGANIK
DOSIS TS MT 2011 – 2012 :
I. Phonska 4 kui + ZA 5 kui + 30 kui Kompos
II. Phonska 4 kui + Urea 3 kui + 30 kui Kompos
III. Halei 5 kui + ZA 3 kui + 30 kui Kompos
IV. Halei 5 kui + Urea 2 kui + 30 kui Kompos
BIBITAN :
Urea 4 kui + SP-36 1 kui+30 kui Kompos
Takaran : 5 Liter / Ha
Pengenceran : 17 ml/liter
Waktu Aplikasi : Diberikan 1 kali pada umur tanaman 2,5 – 4 bulan
¶ Penyemprotan pagi pukul 07.00 – 10.00. Atau sore pukul 15.00 – 16.00
¶ Hindari penyemprotan pada saat angin kencang dan panas terik
¶ Pada musim hujan usahakan penyemprotan terakhir 3 jam sebelum hujan
Formulasi Ergon Super
Macro : N : 6,06 %
P2O5 : 3,27 %
K2O : 5,08 %
Micro : Mn : 0,37 % Asam Amino : +
Fe : 0,01 % Zpt : +
B : 0,13 % Microbiocide : +
Cu : 0,02 % Repelen : +
Zn : 0,11 % Surfactant : +
Mo : 0,01 % Bagan Dasar : Pro Analis
0 komentar:
Posting Komentar